ZAKAT



MAKALAH
ZAKAT
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Fiqh / Ushul Fiqh
Dosen : Faizal Pikri, SS, M.Ag.
 


DISUSUN OLEH :
DIAN INDRIANI                 1148010085
ELGAN BRILIAJI              1148010098
ERIKA SAFITRI                 1148010106
FAISAL HARISALAM       1148010111
FALAH NUR M                   1148010115
FITRI NURKHOLIFAH     1148010122







ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2014/2015


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................... i
BAB I................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN............................................................................................................ 1
1.      Latar Belakang .............................................................................................................  1
2.      Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
BAB  II................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN................................................................................................................ 2
Pengertian zakat................................................................................................................... 2
Benda yang wajib dizakati.................................................................................................. 2
1.      Binatang ternak........................................................................................................ 2
2.      Emas dan Perak....................................................................................................... 3
3.      Biji makanan yang mengenyangkan........................................................................ 4
4.      Buah-buahan............................................................................................................ 5
Nisab zakat satu persatu...................................................................................................... 6
1.      Nisab dan zakat Unta.............................................................................................. 6
2.      Nisab dan zakat sapi dan kerbau............................................................................. 7
3.      Nisab dan zakat kambing......................................................................................... 8
4.      Nisab emas-perak dan zakatnya............................................................................... 8
Zakat Firtah......................................................................................................................... 9
Orang yang berhak menerima zakat................................................................................... 13
Hikmah (gunanya) zakat.................................................................................................... 15
BAB III............................................................................................................................. 17
PENUTUP........................................................................................................................ 17
Kesimpulan ....................................................................................................................... 1 
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Zakat merupakan rukun Islam yang ketiga, zakat merupakan suatu ibadah yang paling penting kerap kali dalam Al-Qur’an , Allah SWT menerangkan zakat beriringan dengan menerangkan sembahyang. Zakat pun merupakan salah satu unsur pokok bagi tegaknya agama Islam. Serta dihukumi wajib atau fardhu dengan ketentuan-ketentuan tertentu.
Sanggup mengorbankan hartanya untuk keperluan dirinya sendiri, untuk menolong orang lain yang susah, membantu kemaslahatan dan kemajuan agama. Kemakmuran bangsa dan tanah air. Dengan bantuan mereka maka Islam dapat hidup dan maju. Umat Islam sampai pada puncak ketinggian dan kesempurnaan, nama mereka akan kekal tercantum dalam lembaran tarikh, dan akhirat mereka mendapatkan ganjaran yang setimpal dengan kemurahan mereka.
Karena itu kita harus mengetahui definisi zakat, macam-macamnya serta nisab dan tata cara pelaksanaan zakat .
1.2    Rumusan Masalah
2.1 Apa itu zakat?
2.2 Apa saja benda yang harus dizakati?
2.3 Bagaimana nisab zakat yang benar?
2.4 Apa itu zakat fitrah?
2.5 Siapakah orang yang berhak menerima zakat?
2.6 Apa saja hikmah dari zakat?



BAB II
PEMBAHASAN
2.2  Pengertian Zakat
Definisi Zakat
Zakat berasal dari bentukan zaka yang berarti ‘suci’, ‘baik’, ‘berkah’, tumbuh dan ‘berkembang’. Zakat adalah nama bagi sejumlah harta tertentu yang telah mencapai syarat tertentu yang diwajibkan Allah SWT untuk dikeluarkandan diberikan kepada orang yang berhak menerima dengan persyaratan tertentu pula. Kaitan antara makna secara bahasa dan istilah ini berkaitan erat sekali, yaitu bahwa setiap harta yang sudah di keluarkan zakatnya akan menjadi suci, bersih, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang. Hal ini sesuai dengan firman yang artinya :
“Ambilah (sebagian) harta mereka menjadi zakat supaya dengannya engkau membersihkan mereka (dari dosa) dan mensucikan mereka (dari akhlak yang buruk); dan doakanlah mereka . dan (ingatlah) Allah Maha Mendengar lagi Maha Menegetahui.” (QS. Al-Taubah[9]: 103).

2.2  Benda yang wajib di zakati
1.      Binatang ternak
Jenis binatang yang wajib dikeluarkan zakatnya hanya unta, sapi, kerbau, dan kambing keterangannya yaitu izma. 
Syarat bagi pemilik binatang yang wajib zakat tesebut adalah :
a.       Islam. Orang non islam , walaupun mempunyai binatang tersebut ia tidak wajib berzakat.

“Abu baka siddiq (khalifah pertama) berkata dalam surat beliau kepada penduduk bah rain, “inilah sedekah yang diwajibkan rasulullah SAW. Atas orang-orang muslim.”(riwayat bukhori dan An-Nas)
b.      Merdeka. Seorang hamba tidak wajib bejakat
c.       Milik yang sempurna. Sesuatu yang belum sempurna dimiliki tidak wajib dikeluarkan zakatnya.
d.      Cukup satu nisab (keterangan mengenai nisab ini akan dijelaskan satu persatu)
e.       Sampai satu tahun lamanya dipunyai.
Sabda Rasulullah SAW yang artinya :
Dari Ibnu Umar RasulullahSAW . telah berkata, “tidak ada (wajib) zakat pada harta sesorang sebelum sampai pada satu tahun dimlikinya.
f.       Digembalakan di rumput yang mubah. Binatang yang diumpan (diambilkan makanannya) tidak wajin dizakati.
Perhatian :
a.      Anak binatang yang lahir setelah sampai nisab, tahunnya adalah menurut tahun ibunya yang telah sampai nisab itu. Tambahan binatang dengan jalan dibeli, pusaka, atau sebagainya, dipisahkan perhitungan tahunnya dari binatang yang telah cukup nisabnya itu.
b.      Binatang yang dipakai untuk membajak sawah atau menarik gerobak tidak wajib dizakati sebagaimana juga kain yang dipakai atau perkakas rumah tangga yang sengaja dibeli untuk dipakai sendiri.
Sabda Rasulullah :
“Tiada zakat pada sapi yang dipakai untuk bekerja.” (RIWAYAT ABU DAWUD DAN DARUQUTNI)”.
2.      Emas dan Perak
Barang tambang yang lain tidak wajib dizakati.
Syarat bagi pemilik emas dan perak yang wajib dizakati :
a)      Islam
b)      Merdeka
c)      Milik yang sempurna
d)     Sampai satu nisab
e)      Sampai satu tahun disimpan
Firman Allah SWT :


“Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak, dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah pada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksaan yang pedih” (At-Taubbah : 34).
3.      Biji makanan yang mengenyangkan
Seperti beras, jagung, gandum, adas, dan sebaginya. Adapun biji makanan yang tidak mengenangkan seperti kacang tanahu, kacang panjang, buncis, dan sebaginya tidak wajib dizakati.
Firman Allah SWT:
“Dan tunaikanlah hak nya dihari memetik hasilnya (dengan dikeluarkannya zakatnya).” (Al-An’am : 141)
Syarat bagi pemilik biji-biji makanan yang wajib dizakati :
a)      Islam
b)      Merdeka
c)      Milik yang sempurna
d)     Sampai nisabnya
e)      Biji makanan itu ditanam oleh manusia
f)       Biji makanan yang mengenyangkan dan tahan disimpan lama.
Zakat paroan sawah.
Zakat hasil paroan sawah diwajibkan atas orang yang punya benih sewaktu mulai bertanam. Jika yang mengeluarkan benihnya adalah petani yang mengerjakan sawah itu, maka zakat seluruh hasil sawah yang dikerjakannya itu wajib atas petani itu. “karena pada hakikatnya petanilah yang bertanam pemilik tanah hanya mengambil sewa tanahnya, dan penghasilan dari sewaan tidak wajib dizakati.
Jika benih itu berasal dari yang punya tanah, maka zakat seluruh hasil sawah itu wajib dibayar oleh pemilik sawah ; karena pada hakikatnya dialah yang bertanam, petani hanya mengambil upah kerja. Penghasilan yang didapat didapat dari upah tidak wajib di zakati.
4.       Buah-buahan
Yang dimaksud dari buah-buahan yang wajib dizakati adalah kurma dan anggur saja, sedangkan buah-buahan yang lainnya tidak.
 “Rasulullah SAW. Telah menyuruh supaya menaksir buah anggur itu berapa banyak buahnya, seperti menaksir buah kurma, dan beliau menyuruh juga supata memungut zakat anggur sesudah kering.” (riwayat tirmiji dan ia menilainya sebagai hadist hasan.)
Syarat bagi pemilik buah-buahan yang wajib dizakati itu adalah :
a.       Islam
b.      Merdeka
c.       Milik yang sempurna
d.      Nisab (sampai satu nisab)
5.      Harta perniagaan
Harta peniagaan wajib dizakati, dengan syarat-syarat seperti yang disebutkan pada zakat emas dan perak.
Sabda Rasulullah SAW:
“kain-kain yang disediakan untuk dijual wajib dikeluarkan zakatnya.”(riwayat hakim)

Dari samurrah, “rasulullah SAW memerintahkan kepada kami agar kami mengeluarkan zakat barang yang dikeluarkan untuk dijual. “(riwayat daruqutni dan abu dawud)
Tahun perniagaan dimulai dari berniaga. Pada tiap-tiap akhir tahun perniagaan diitunglah harta perniagaan itu; apabila cukup satu nisab, maka wajib dibayarkan zakatnya, meskipun dipangkal tahun atau ditengah tahun tidak cukup satu nisab.sebaliknya kalau dipangkal tahun cukup satu nisab, tetapi karena rugi diakhir tahun tidak cukup lagi satu nisab, tidak wajib zakat jadi, perhitungan akhir tahun perniagaan itulah yang menjadi ukuran sampai atau tidaknya satu nisab .
Nisab harta perniagaan adalah menurut pokoknya. Kalu pokoknya emas, nisabnya seperti emas. Kalu pokoknya perak maka nisabnya seperti nisab perak.” Dan harta perniagaan hendaklah dihitung dengan harga pokok (emas atau perak), juga zakatnya sebanyak zakat emas atau zakat perak, yaitu ¼ =21/2%.
2.3 Nisab dan zakat satu persatu
1.      Nisab dan zakat Unta
NISAB
ZAKAT
BILANGAN&JENIS ZAKAT
UMUR
5-9
1 ekor kambing atau 1 ekor domba
2 tahun lebih
10-14
2 ekor kambing atau 2 ekor domba
1 tahun lebih
2 tahun lebih
15-19
3 ekor kambing atau 3 ekor domba
2 tahun lebih
    1 tahun lebih
20-24
3        ekor kambing atau
4 ekor domba
2 tahun lebih
1 tahun lebih
25-35
1 ekor anak unta
1 tahun lebih
36-45
1 ekor anak unta
2 tahun lebih
46-60
1 ekor anak unta
3 tahun lebih
61-75
1 ekor anak unta
4  tahun lebih
76-90
2 ekor anak unta
2 tahun lebih
91-120
2 ekor anak unta
3 tahun lebih
121
4 ekor anak unta
2 tahun lebih

2.      Nisab Zakat sapi dan kerbau
NISAB
ZAKATNYA
BILANGAN&JENIS ZAKAT
UMUR
30-39
1 ekor anak sapi atau seekor kerbau
2 tahun lebih
40-59
1 ekor anak sapi atau seekor kerbau
2 tahun lebih
60-69
2 ekor anak sapi atau seekor kerbau
1 tahun lebih
70-…
1 ekor anak sapi atau seekor kerbau dan 1 ekor anak sapi atau seekor kerbau
2 tahun lebih

3.      Nisab dan zakat kambing
NISAB
ZAKATNYA
BILANGAN&JENIS ZAKAT
UMUR
40-120
1 ekor kambing betina atau 1 ekor domba betina
2tahun lebih
1 tahun lebih
120-200
2 ekor kambing betina atau 2 ekor domba betina
2tahun lebih
1 tahun lebih
201-399
3 ekor kambing betina atau 3 ekor domba betina
2tahun lebih
1 tahun lebih
400-…
4 ekor kambing betina atau 4 ekor domba betina
2tahun lebih
1 tahun lebih

4.      Nisab emas-perak dan zakatnya
Emas dan perak wajib dizakati apabila yang bersihnya cukupsatu nisab.
·         Nisab Emas 20 misqal, berat timbangan 93,6 gram; zakatnya 1/40 (21/2 % = ½ misqal = 2,125 gr)
·         Nisab perak 200 dirham (624 gram), zakatnya 1/40 (21/2 %) = 5 dirham (15,6 gram).
Penjelasan :
1 dirham = 3,12 gram
200 dirham =200 x 3,12 = 624 gram
5.      Nisab Biji-bijian dan Buah-buahan
Nisab biji makanan yang mengenyangkan dan buah-buahan adalah 300 sa ( kurang lebih 930 liter) bersih dari kulitnya.
1wasaq = 60 sa
5 wasaq = 5 x 60 sa = 300 sa
1sa = 3,1 liter (lihat kamus Arabic English lexicon)
Jadi, 300 x 3,1 = 930 liter ( satu nisab)
Zakatnya, kalau diairi dengan air sungai atau air hujan adalah 10%. Tetapi kalau diairi dengan air kincir yang ditarik oleh binatang, atau disiram dengan alat yang memakai biaya, zakatnya adalah 5%.
Peringatan :
Biaya mengerus biji dan buah-buahan, misalnya biaya mengetam, ,mengeringkan, membersihkan, membawana dan sebagainya. Semua itu wajib dipikul oleh pemilik; tidak berarti mengurangkan biaya zakatnya.
2.4 Zakat Fitrah
Pada setiap hari raya idul Fitri, setiap orang islam laki-laki dan perempuan besar kecil merdeka atau hamba diwajibkan membayar zakat fitrah sebanyak 3,1 liter dari makanan yang mengenyangkan menurut tiap-tiap tempat (negeri).
Dari Ibnu Umar. Ia berkata, “ Rasulullah SAW. Mewajibkan zakat fitrah (berbuka) bulan ramadhan sebanyak 1 sa’ (2,1 liter)kurma atau gandum atas tiap-tiap orang muslim merdeka atau hamba, dan laki-laki atau perempuan.” (Riwayat bukhori dan muslim)
Dalam hadist bukhori disebutkan, “ mereka membayar fitrah itu sehari atau dua hari sebelum hari raya.”
Dari Abu sa’id. Ia berkata, “kami mengeluarkan zakat fitra 1 sa’ dari makanan, gandum, kurma, susu kering atau anggur kering.” (diketengahkan oleh bukhori dan muslim)
Dengan dua hadist ini jelaslah bahwa yang dimaksudkan oleh Rasulullah SAW. Banyaknya fitrah itu ialah 1 sa’, sedangkan sa’ menurut arti bahasa arab nama ukuran sukatan (takaran). Jadi ukuran banyaknya zakart fitrah ini adalah ukuran takaran, bukan ukuran timbangan. Penyelidikan ulama-ulama tentang ketentuan banayaknya zakat fitrah dengan timbangan (kati) adalah kurang teliti (kurang tepat) karena berat beras 1 sa’ dari beberapa jenis beras tentu tidak sama, apalagi kalau dibandingkan dengan 1 sa’ jagung atau lain-lainnya, sudah tentu amat berjauhan timbangannya walaupun takarannya sama.
Syarat-syarat wajib zakat fitrah
1.      Islam. Orang yang tidak beragama islam tidak wajib membayar zakat fitrah
2.      Lahir sebelum terbenam matahari pada hari penghabisan bulan ramadhan. Anak yang lahir sesudah terbenam matahari tidak wajib fitrah. Orang yang kawin sesudah terbenam matahari tidak wajib membayarkan fitrah istrinya yang baru dikawininya. Karena yang dimaksud dari hadist diatas adalah “zakat fitrah” (berbuka) bulan ramadhan. Yang dinamakan berbuka dari bulan ramadhan ialah malam hari raya. Jadi, malam hari raya itulah malam wajibnya firah
3.      Dia mempunyai lebihan harta dari keperluan makanan untuk dirinya sendiri dan untuknya yang wajib dinafkahinya, baik manusia ataupun binatang, pada malam hari raya dan siang harinya. Orang yang tidak mempunyai lebihan tidak wajib membayar fitrah.
Sabda Rasulullah SAW:
Taatkala Rasulullah SAW. Mengutus mu’az ke yaman, beliau memerintahkan kepada mu’az, “beritahukanlah kepada mereka (penduduk yaman), sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada mereka sedekah (zakat) yang diambil dari orang-orang kaya dan diberikan kepada orang-orang fakir dikalangan mereka ((penduduk yaman).”(riwayat jamaah ahli hadist)
“barang siapa yang meminta-minta, sedangkan ia berkecukupan, sesungguhnya ia memperbesar api neraka (siksaan).” Para sahabat ketika itu bertanya, “wahai rosulullah, apakah yang dimaksud dengan berkecukupan itu?” jawab beliau, “arti berkecukupan baginya sekadar cukup buat dia makan tengah hari dan makan malam.” (riwayat abu dawud dan ibnu hibban).
Harta yang terhitung disini adalah harta yang tidak perlu baginya sehari-hari. Adapun harta yang diperlukan sehari-hari, seperti rumah (tempat tinggal), perkakas rumah, pakaian sehari-hari, kitab, dan sebagainya, tidak menjadi perhitungan artinya barang-barang tersebut tidak perlu dijual untuk membayar fitrah; dan jika ia tidak mempunyai kelebihan yang lain, ia tidak wajib membayar fitrah. Orang yang mempunyai syarat-syarat diatas wajib membayar fitrah untuk dirinya sendiri, dan fitrah untuk orang yang wajib dinafkahinya, seperti fitrah anaknya yang masih kecil, fitrah istrinya, fitrah ibu bapaknya yang sudah menjadi tanggungannya, dan lain-lain yang wajib atasnya menanggung nafkah mereka.
Membayar fitrah sebelum waktu wajib
Sebagaimana telah diketahui, waktu wajib zakat fitrah ialah sewaktu terbenam matahari pada malam hari raya,. Sungguhpun begitu, tidak ada halangan bila dibayar sebelumnya, asal dalam bulan puasa. Dibawah ini akan diterangkan beberapa waktu dan hukum membayar fitrah pada waktu itu.
1.      Waktu yang diperbolehkan, yaitu dari awal ramadhan sampai hari penghabisan ramadhan. Lihat hadis ibnu umar tadi.
2.      Waktu wajib, yaitu mulai terbenam matahari penghabisan ramadhan.
3.      Waktu yang lebih baik (sunat) yaitu dibayar sesudah salat subuh sebelum pagi salat hari raya.
Dari ibnu abbas. Ia berkata, “telah diwajibkan oleh rasulullah saw. Zakat fitrah sebagai pembersih bagi orang puasa dan memberi makan bagi orang miskin. Barang siapa yang menunaikannya sebelum sholat hari raya, maka zakat itu sebagai sedekah biasa. “ (riwayat abu dawud dan ibu majah).
4.      Waktu makruh, yaitu membayar fitrah sesudah sholat hari raya, tetapi sebelum terbenam matahari pada hari raya.
5.      Waktu haram lebih telat lagi, yaitu dibayar sesudah terbenam matahari pada hari raya.

Membayar fitrah dengan harganya
Berfitrah dengan uang seharga makanan, menurut mazhab syafii tidak boleh, karena yang diwajibkan dalam hadis ialah sesuatu yang mengenyangkan. Dalam mazhab hanafi tidak ada halangan, karena fitrah itu hak orang-orang miskin; untuk menutup hajat mereka, bolehkah dengan makanan dan boleh dengan uang, tidak ada bedanya.

Menta’khirkan zakat
Apabila terlambat membayar zakat sesudah sampai tahunnya dan harta sudah di tangannya, begitu pun yang berhak menerima zakat sudah ada, maka jika barang itu hilang, ia wajib mengganti zakatnya karena kelalaiannya.

Orang yang berhak menerima zakat
Orang-orang yang berhak menerima zakat hanya mereka yang telah ditentukan allah swt. Dalam Al-Qur’an. Mereka itu terdiri atas delapan golongan.
Firman allah swt:
“sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk memerdekakan) budak, orang-orang yang beruntung, untuk jalan Allah, dan orang-orang yang sedang daklam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah. (At taubah).
2.5 Orang yang tidak berhak menerima zakat
Sebagaimana telah dijelaskan, orang-orang yang berhak menerima zakat ada 8 golongan.  Dan orang-orang yang tidak berhak menerima zakat ada 5 golongan, sebagaimana penjelasan berikut ini.
1.      Orang kaya dengan harta atau kaya dengan usaha dan penghasilan. Sabda Rasulullah SAW:
“tidak halal bagi orang kaya dan orang yang mempunyai kekuatan tenaga mengambil sedekah (zakat). “(riwayat 5 orang ahli hadist selain nasai dan ibnu najah). Ada beberapa pendapat ulama dalam menafsirkan makna orang memiliki harta sampai 1 nisab. Mereka mengambil alasan dengan hadist mu’az ketika beliau diutus oleh Rasulullah SAW ke yaman.
Sabda Rasulullah SAW
Tatkala Rasulullah SAW. Mengutus muaz ke yaman, beliau berkata, “beritahukanlah kepada rakyat yaman, sesungguhnya Allah SWT telah mewajibkan atas mereka membayar zakat yang dipungut dari orang-orang kaya mereka dan diberikan kepada fakir miskin mereka ; riwayat jamaah ahli hadist
Sebagaian ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan gani (kaya)itu adalah orang yang memiliki harta (usaha) mencungkupi untuk kehidupannya sendiri serta orang yang dalam tanggungannya sehari-hari, baik ia mempunyai 1 nisab, kurang ataupun lebih. Mereka beralasan dengan hadist berikut: sabda Rasulullah SAW:
“barang siapa meminta-minta,sedangkan ia mempunyai kekayaan, maka seolah-olah ia memperbesar siksaan mereka ( atas dirinya). “ yang mendengarkan bertanya, “apakah yang diartikan kaya itu, ya rasulullah?” jawab beliau “orang kaya ialah orang yang cukup untuk makan tengah hari dan untuk makan malam. (riwayat abu dawud dan ibnu hiban)
Sekarang kita tinjau arti kaya. Kaya menurut bahasa artinya cukup. Cukup tidak dapat dibatasi dengan kadar sedikit atau banyaknya harta. Si A umpanyanya mempunyai harta 1 nisab, tetapi harta 1 nisab tidak menyukupi baginya karena tanggungannya banyak. Sebaliknya si B mempunyai harta kurang dari 1 nisab, harta yang sedikit itu mencungkupi baginya karena keperluan atau tanggungannya sedikit.
2.      Hamba sahaya karena mereka mendapat nafkah dari tuan mereka
3.      Keturunan Rasulullah SAW. Sabda Rasulullah :
“Dari abu huairah  ia berkata, pada suatu hasan bin ali (cucu Rasulullah SAW) telah mengambil sebuah kurma dari kurma zakat, lantas dimasukkan dimulutnya. Rasulullah SAW bersabda (kepada cucu beliau) jijik, jijik buanglah kurma itu ! tidak tahukah kamu bahwa kita (keturunan muhammad tidak boleh mengambil sedekah (zakat)? (riwayat muslim)
4.      Orang dalam tanggungan yang berzakat, artinya orang yang berzakat tidak boleh memberikan zakatnya kepada orang yang dalam tanggungannya dengan nama fakir atau miskin sedangkan mereka mendapat nafkah yang mencungkupi tetapi dengan nama lain, seperti nama pengurus zakat atau berutang, tidak ada halangan. Begitu juga kalau mereka tidak mencukupi dari nafkah yang wajib.
5.      Orang yang tidak beragama islam, karena pesan Rasulullah SAW kepada muaz sewaktu ia diutus kenegeri yaman. Beliau berkata kepada muaz, “ beritahukanlah kepada mereka (umat islam) diwajibkan atas mereka berzakat. Zakat itu diambil dari orang kaya, dan diberikan kepada orang fakir diantara mereka (umat islam)”
2.6 Hikmah (gunanya) zakat
Guna zakat sungguh penting dan banyak, baik terhadap si kaya, si miskin, maupun terhadap masyarakat umum diantaranya adalah :
1.      Menolong orang yang lemah dan susah agar dia dapat menunaikan kewajiban terhadap Allah dan terhadap makhluk Allah (masyarakat)
2.      Membersihkan diri dari sifat kikir dan akhlak yang tercela, serta mendidik diri agar bersifat mulia dan pemurah dengan membiasakan membayarkan amanah kepada orang yang berhak dan berkepentingan. Firman Allah SWT:
“ambilah zakat dari sebagian harta mereka dari zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka (At-taubah :103)
3.      Sebagai ucapan syukur dan terimakasih atas nikmat kekeyaan yang diberikan kekayaan kepadanya. Tidak syak lagi bahwa berterima kasih yang diperlihatkan oleh yang diberi kepada yang memberi adalah suatu kewajiban yang terpenting menurut ahli kesopanan.
4.      Guna menjaga kejahatan-kejahatan yang akan timbul dari si miskin dan yang susah. Betapa tidak! Kita lihat sendiri sehari-hari, betapa hebatnya perjuangan hidup, berapa banyak orang yang baik-baik, tetapi menjadi penjahat besar, lalu merusak masyarakat bangsa dan negara. Firman Allah SWT
“sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunianya menyangka bahwa kebahtilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebahtilan itu adalah buruk bagi mereka”. (al imran :180)
5.      Guna mendekatkan hubungan kasih sayang dan cinta- mencintai antara si miskin dengan si kaya rapatnya hubungan tersebut akan membuahkan beberapa kebaikan dan kemajuan, serta berfaidah bagi kedua golongan dan masyarakat umum.

Sedekah sunat
Selain dari sedekah yang wajib (zakat dan khafarat) agama juga mengajurkan supaya bersedekah pada jalan Allah secukupnya apabila ada kepentingan-kepentingan yang memerlukan, baik pada hal-hal tertentu ataupun pada kemaslahatan umum.
Firman Allah :
“perempuan(nafkah yang dikeluarkan oleh ) orang-orang yang menfkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir 100 biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. Dan Allah menghaluas (karuniaNya)) lagi maha mengetahui” (Al Baqarah :261)
Dari ayat tersebut teranglah bahwa sedekah pada jalan Allah pada jalan (kebaikan) itu akan mendapat ganjaran 700x dari harta yang disedekahkan, bahkan Allah akan melipat gandakan dari itu bagi siapa yang dikehendakiNya.
BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Setelah menganalisa dan mengetahui tentang zakat dan semua yang berkenaan dengan zakat.  Maka saya dapat menarik kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut:
Ø  Zakat adalah nama bagi sejumlah harta tertentu yang telah mencapai syarat terteentu yang diwajibkan Allah SWT untuk dikeluarkan dan diberikan pada orang yang berhak menerimanya.
Ø  Harta yang diwajib dizakatkan yaitu, al-milk at-tam yang namaa adalah harta yang berkembang jika diusahakan atau memiliki potensi untuk berkembang, telah mencapai nisab, yakni harta menpai ukuran tertentu untuk dikeluarkan zakatnya, melebihi kebutuhan pokok, yaitu kebutuhan minimal yang diperlukan seseorang dan keluarganya yang menjadi tanggungannya untuk kelangsungan hidupnya, harta yang diwajibkan dizakati pun diatur dalam islam seberapa banyak atau seberapa ukuran diwajibkannya harta tersebut dizakati dan telah mencapai satu tahun (haul) dalam hitungan tahun qomariyah untuk harta-harta tertentu.
Ø  Melalui perantara zakat, Allah SWT meninggikan derajat dan meluaskan hati seseorang . ia telah menjadikan bantuan yang diberikan orang kaya atau orang mampu kepada orang miskin atau orang yang tidak mampu. Untuk si miskin aka nada si kaya yang membantunya lagi dan bagi si kaya tidak akan ada orang yang mengambil hartanya selain pemiliknya ialah Allah SWT.